Agunk Bangli menerima pembuatan website. hubungi lewat email : rama_agunk@yahoo.com

Kamis, 04 Juni 2009

Sakralisasi Barong dan Rangda


Tidak setiap benda berwujud seperti Barong dan Rangda dapat disebut Barong dan Rangda. Hal ini berkaitan dengan ada tidaknya proses sakralisasi melalui upacara. apabila rangkaian ini tidak ada, dapat saja Barong dan Rangda disebut barong-barongan dan rangda-rangdaan (barong dan rangda imitasi). Proses sakralisasi ini penting karena perwujudan Barong dan Rangda akan menampakkan nilai magisnya sehingga masyarakat merasa dekat secara spiritual.


Walaupun topeng berserta perhiasan / asesoris sudah dipasang, tidak akan dapat memiliki daya magis sebelum mendapatkan upacara Utpeti (penyucian). Proses penyucian ini dilakukan dalam beberapa tingkatan yaitu:

1

Tingkatan Prayascita dan Mlaspas.

2

Tingkatan Ngatep dan Pasupati.

3

Tingkatan Masuci dan Ngerehin.

Dengan ketiga rangkaian upacara tersebut maka barong dan rangda dapat dikatakan telah suci, keramat, mengandung nilai majis yang beraspek relegius serta berhak menyandang gelar sebagai aspek kekuatan Tuhan dan menjadi objek keagamaan dalam memantapkan nilai rasa bakti umat.

Sebelum ketiga tingkatan upacara di atas dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan beberapa kegiatan yaitu :

1.

Menentukan hari baik pembuatan Barong dan Rangda sehingga menjadi barang sakral sangat ditentukan oleh penentuan hari yang baik.

2.

Menentukan jenis kayu yang akan digunakan untuk pembuatan topeng Barong dan Rangda. Umumnya kayu yang digunakan adalah kayu yang diyakini mempunyai kekuatan magis.

3.

Pemberian warna. Pemberian warna pada sebuah topeng Barong dan Rangda merupakan suatu hal yang penting karena dengan warna yang baik serta cocok akan memberikan kesan hidup serta berwibawa serta agung.

4.

Membuat kerangka Barong dan Rangda.

5

Pemasangan bulu dan asesoris lainnya.


1 komentar:

www.fadlie.web.id
 
Agunk Bangli menerima pembuatan website. hubungi lewat email : rama_agunk@yahoo.com